GEOKEPRI
Kamis, 27 Oktober 2022, Oktober 27, 2022 WIB
Last Updated 2022-10-30T14:59:48Z
Geo KepriNewsKesehatan

BPOM Tarik Lima Obat Sirup Produksi Lokal Mengandung Etilen Glikol, Ini Mereknya



 KEPRI|Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Batam memastikan obat sirup untuk anak yang berisiko mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) tidak ditemukan di Provinsi Kepulauan Riau. 




Obat sirup tersebut diketahui telah ditarik dari Gambia, Afrika setelah ditemukannya kasus kematian anak karena gagal ginjal akut. 




" Terkait obat sirup yang ada di Gambia dan produksi India tidak ditemukan di kepri, karena memang tidak terdaftar di BPOM dan tidak teregistrasi masuk ke wilayah Indonesia,” ujar Kepala BPOM Batam, Lintang Purbajaya saat dikonfirmasi, Rabu (19/10/2022). 






Adapun obat sirup untuk anak yang disebutkan dalam informasi WHO, terdiri dari Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup. 




Keempat produk tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India. “Merk-merk itulah dicurigai, dalam pengawasannya tidak ada ditemukan,” katanya. 






Mengenai kandungan EG dan DEG, Lintang menyampaikan bahwa BPOM pusat masih melakukan pengkajian lebih lanjut. Untuk itu pihaknya masih mengunggu hasil kajian lebih lanjut tersebut. “Kegiatan sampling di lapangan masih dilaksanakan,” katanya.






Sebelumnya diberitakan ada tiga kasus gagal ginjal akut pada anak di Kepulauan Riau, Lintang mengatakan pihaknya bersama dengan Dinas Kesehatan Kepri berkoordinasi untuk pengawasan obat-obat yang dicurigai mengandung EG dan DEG kemungkinan masuk ke wilayah Kepri. “Kami bersama Dinkes Kepri sudah rapat singkat membahas hal itu,” katanya.




Kementerian Kesehatan RI, telah melaporkan 206 kasus gagal ginjal akut yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia. Sebagai tindak lanjut, Kemenkes RI menginstruksikan rumah sakit dan apotek untuk tidak menjual obat berbentuk sirup atau cair. 






Mengenai hal itu, Lintang mengatakan pihaknya belum sampai ke arah sana. “Untuk imbauan dan sebagainya, kami belum sampai ke sana arahnya,” kata dia.




Red.